Nagari Duku Tarusan Minta Bantu Perahu Karet ke BNPB

    Nagari Duku Tarusan Minta Bantu Perahu Karet ke BNPB

    PESSEL-Pemerintah Nagari Duku, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan menyampaikan harapan agar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dapat memberikan bantuan perahu karet.

    Wali Nagari Duku, Eridal mengatakan perahu karet tersebut sangat diperlukan guna mempercepat proses evakuasi warga saat bencana banjir melanda.

    Permintaan tersebut disampaikan dengan alasan yang kuat. Menurutnya, Nagari Duku merupakan salah satu Nagari yang parah terdampak banjir.

    Jika instensitas hujan meningkat dalam beberapa jam, maka tak jarang kawasan itu terendam banjir. Ketinggian air memasuki rumah bisa mencapai 1, 5 meter hingga 2 meter.

    Aspirasi itu disampaikan Eridal saat Kalaksa BPBD Pesisir Selatan membawa dua orang staff tim BNPB ke Posko Darurat yang didirikan di halaman Kantor Kecamatan Koto XI Tarusan, Minggu (21/11/2022).

    "Ini harapan kita kepada pihak pemerintah daerah, provinsi dan bahkan BNPB. Kalau dapat, bantu kami satu unit perahu karet, " jelas Eridal.

    Meskipun di Nagari Duku memiliki anggaran dana desa, Eridal mengaku hal itu belum bisa dimanfaatkan untuk pembelian perahu karet. Pasalnya, pembelian perahu karet membutuhkan anggaran yang tidaik sedikit.

    Satu unit perahu karet jelas dia bakal menghabiskan anggaran sebesar Rp100 juta lebih. Sedangkan tahun ini, pemerintah nagari memiliki program-program yang sebagian besar merupakan instruksi dari pemerintah pusat.

    Dari total dana desa, sebesar 40 persen digunakan untuk program Bantuan Langsung Tunai (BLT), 20 persen lainnya untuk program ketahanan pangan dan 8 persen penanganan Covid-19. 

    Informasi terbarunya, 8 persen untuk penanganan Covid-19 itu bisa dialihkan untuk program lain mengingat kasus Covid-19 di Pesisir Selatan sudah jauh melandai.

    Sementara, Kalaksa BPBD Pesisir Selatan, Doni Gusrizal menyambut baik tentang permintaan bantuan perahu karet yang disampaikan Wali Nagari Duku.

    Saat ini, BPBD Pesisir Selatan hanya memiliki dua unit perahu karet yang bisa dioperasikan oleh tim di lapangan. Sebagai daerah yang tergolong rawan bencana banjir, keberadaan perahu karet menjadi bagian penting untuk dipenuhi.

    Minimal, satu perahu karet di dua kecamatan. Pemerintah daerah juga belum bisa mengakomodir kebutuhan itu karena keterbatasan anggaran yang dimiliki.

    Justru itu, dengan adanya kunjungan BNPB ke Kabupaten Pesisir Selatan dalam rangka melihat lokasi yang terdampak banjir pada Rabu (16/11/2022) lalu, harapan-harapan maupun kekurangan daerah dalam hal perlengkapan perahu karet dan lainnya akan disampaikan langsung.

    "Semoga kunjungan BNPB ke Pesisir Selatan nanti dapat mewujudkan harapan-harapan kita dalam penanggulangan bencana di daerah, " tuturnya.

    Diketahui, sebanyak 7.600 rumah masyarakat terdampak banjir pada sejumlah kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. (***)

    pessel sumbar
    Fernando  Yudistira

    Fernando Yudistira

    Artikel Sebelumnya

    UKL Bayang Utara Maksimalkan Perekaman KTP...

    Artikel Berikutnya

    Penuh Akal-akalan, Nominal Pinjaman Anggota...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Kapolri Tekankan Peran Penting Pemuda Muhammadiyah Dalam Wujudkan Indonesia Emas 
    Kapolri Beri Kenaikan Pangkat Anumerta ke Almarhum AKP Ulil Ryanto
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami