PESSEL-Selain keindahan alam dan wisata bahari, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Sumatera Barat juga memiliki sejumlah destinasi wisata sejarah.
Misalnya, ke Pulau Cingkuak. Disana, pengunjung tidak hanya menikmati keindahan akan pasir dan pantainya. Atau sejumlah atraksi air laut yang tersedia.
Baca juga:
Weekend Ber-Commuter Line Ria
|
Melainkan, juga ada salah satu objek wisata sejarah yang kini belum banyak diketahui publik, yaitu Situs Benteng Portugis.
Situs cagar budaya itu berada dalam kawasan Pulau Cingkuak. Untuk menuju kesana, pengunjung bisa berangkat menggunakan jasa transportasi laut dengan ongkos sebesar Rp 21 ribu dengan sistem antar-jemput.
Pengunjung naik kapal wisata dari pinggir pantai Carocok dengan perjalanan menuju pulau sekitar 10 menit.
Dera, 30 tahun salah seorang Juru Pelihara Situs Benteng Portugis mengatakan minat wisata sejarah masyarakat dinilai masih kurang.
Padahal, dengan berkunjung ke Pulau Cingkuak, wisatawan dapat menikmati dua destinasi wisata sekaligus.
Selain, bersenang-senang di kawasan pantai, selepas itu mereka juga dapat mampir dan mengisi wawasan pengetahuannya tentang adanya benda atau bangunan peninggalan sejarah di kawasan Pulau Cingkuak.
"Sangat minim pengunjung ke situs Benteng Portugis ini. Jangankan orang luar, warga lokal pun masih banyak yang belum mengetahui keberadaan situs ini, " jelas Dera.
Meski begitu, selaku penjaga atau orang yang memelihara situs Benteng Portugis tersebut, Dera mencoba untuk mempromosikan ke sejumlah media sosial seperti instagram, facebook, twitter dan lainnya.
Minimnya kunjungan ke situs tersebut kata Dera karena masih kurangnya promosi sehingga keberadaan Benteng Portugis belum banyak diketahui wisatawan.
Dalam kawasan tersebut, terdapat sumur kuno, makam Van Kempen dan Benteng. Bangunan benteng tersebut tidak lagi utuh karena sebagian batunya sudah pecah. Namun, pada bagian yang tersisa masih terlihat kokoh.
"Sebelumnya lokasi ini juga sudah dilakulan pembugaran oleh BPCB Sumbar, di 2021 akhir, " ujarnya.
Untuk menumbuhkan minat wisatawan ke objek wisata sejarah tersebut, Dera meminta baik dari pemerintah daerah maupun segala pihak yang punya semangat untuk memperomsikan agar lebih gencar menyebarkanluaskan informasi situs Benteng Portugis.
"Ya, harapan kita seperti itu, supaya banyak pengunjung yang datang, " katanya.
Diketahui, Pulau Cingkuak adalah pulau yang terletak di Teluk Painan, Pesisir Selatan. Kawasan Pulau Cingkuk diduga merupakan benteng Portugis yang digunakan sebagai gudang lada masa VOC.
Pulau ini memiliki peranan yang besar pada masa VOC. Pada tahun 1666, di Pulau inilah kompeni dagang VOC membangun lojinya di pantai barat Sumatra.
Pulau Cingkuak merupakan pusat kegiatan perdagangan di kawasan selatan pesisir barat Minangkabau. Pada masa kejayaannya, di pulau ini pernah ditempatkan 59 petugas (aparat) VOC yang dipimpin oleh seorang Koopman.
Pulau Cingkuak menjadi cabang utama VOC di Pantai Barat Sumatra, Namun pada tahun 1818 dibangun kembali pos perdagangan.
Peninggalan-peninggalan arkeologi yang terdapat di Pulau Cingkuak berupa sisa-sisa benteng yang tidak utuh hanya berupa tembok pagar sebelah timur, pintu utama di bagian barat, dan dermaga di sebelah timur.
Selain itu juga terdapat Kherkof makam dari bahan batu marmer bertuliskan bahasa Portugis dan sebuah luban(sumuran).
Kawasan Pulau Cingkuak ini telah menjadi bagian dari Cagar Budaya di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumatra Barat wilayah Kerja Sumatra Barat, Riau dan Kepulauan Riau dengan Nomor Inventaris 04/BCB-TB/A/14/2007 dan Upaya untuk pemutakhiran Benteng Portugis di Pulau Cingkuak dilakukan tahun 2017.
11 Objek Wisata Sejarah di Pesisir Selatan
Di Pesisir Selatan terdapat 11 objek wisata sejarah yang tercatat dalam Badan Pusat Statistik (BPS) diantaranya :
1. Benteng Portugis di Pulau Cingkuak dan Makam Van Kempen, terletak di Nagari Painan, Kecamatan IV Jurai berjarak 1 Kilomter dari Ibukota Kabupaten
2. Makam H Ilyas Yakub, terletak di Kampung Kapencong, Nagari Koto Berapak, Kecamatan Bayang berjarak 20 Kilometer dari Ibukota Kabupaten
3. Situs Kursi Rajo Komplek Makam Sultan Perhimpunan Alam, terletak di Kampung Duku Selatan, Nagari Duku, Kecamatan Koto XI Tarusan berjarak 22 Kilomter dari Ibukota Kabupaten
4. Makam Syekh Jamil, terletak di Kampung Puluik-Puluik, Nagari Puluik-Puluik, Kecamatan IV Nagari Bayang Utara berjarak 22 Kilometer dari Ibukota Kabupaten
5. Situs Kusi Rajo, terletak di Kampung Puluik-Puluik, Nagari Puluik-Puluik, Kecamatan IV Nagari Bayang Utara berjarak 25 Kilomter dari Ibukota Kabupaten. (rel)